Perbedaan post dan page di WordPress, lengkap dengan contoh penggunaannya

WordPress adalah platform canggih yang berfungsi untuk membuat berbagai jenis website, mulai dari blog, portofolio, hingga toko online. Saat membuat website WordPress, konten Anda akan ditampilkan dalam bentuk post atau page.
Masih bingung dengan perbedaannya? Jangan khawatir, di artikel ini, kami akan menjelaskan perbedaan post dan page di WordPress. Kami juga akan memberikan contoh penggunaannya untuk membantu Anda lebih memahami keduanya. Yuk, langsung simak di bawah ini!
Apa perbedaan post dan page di WordPress?
Post (pos) di WordPress adalah format konten yang dirancang khusus untuk blog. Post digunakan untuk menerbitkan konten berupa artikel, update, dan cerita. Sementara itu, page (laman) WordPress digunakan untuk menyajikan informasi penting agar mudah diakses oleh pengunjung, misalnya homepage, halaman kontak, dan Tentang. Anda juga bisa menggunakan page untuk menampilkan karya atau layanan Anda.
Frekuensi update
Saat mengonlinekan website WordPress, ada beberapa konten yang mungkin tidak perlu diubah untuk waktu yang lama. Misalnya, bagian Tentang kami, riwayat perusahaan, dan informasi kontak. Nah, informasi statis seperti ini biasanya ditampilkan pada halaman yang ditambahkan ke menu utama, atau Laman di WordPress.

Meskipun halaman berisi konten yang jarang berubah, Anda tetap bisa mengupdatenya sesuai kebutuhan. Contohnya, Anda perlu mengubahnya ketika pindah alamat atau memberitahukan layanan baru.
Di sisi lain, Pos atau postingan di WordPress bersifat lebih dinamis. Postingan digunakan untuk konten yang sering berubah, yang perlu Anda perbarui secara berkala setelah tanggal publikasinya.
Anda bisa menggunakan postingan untuk membagikan informasi terbaru seputar perusahaan, menerbitkan panduan, atau menulis opini tentang tren terkini.

Informasi dalam postingan bisa menjadi tidak relevan di kemudian hari, terutama kalau Anda bekerja di industri yang berkembang pesat. Untungnya, Anda bisa dengan mudah mengupdate konten postingan apabila diperlukan.
Struktur
Perbedaan postingan dan halaman WordPress lainnya terletak pada strukturnya.
Halaman biasanya memiliki struktur hierarki. Sebagai contoh, Anda bisa mengatur halaman Tentang kami agar memiliki subhalaman berikut:
- Perusahaan
- Sejarah
- Visi dan Misi
- Tim kami
- Marketing
- SEO
- Partnership
Hierarki ini memudahkan pengunjung menemukan apa yang mereka cari di website Anda. Kalau ingin mencari tahu lebih lanjut tentang perusahaan dan karyawan Anda, mereka tahu informasi tersebut tersedia di halaman Tentang kami.
Mari lihat contohnya dari website DoYogaWithMe yang menggunakan hierarki di halaman-halamannya.

Untuk membuat halaman hierarki di WordPress, caranya sangat mudah. Di Block Editor, pilih Page Attributes lalu tentukan bagian utama untuk halaman Anda saat ini.

Sementara itu, Anda bisa mengatur postingan dengan taksonomi, seperti kategori dan tag. Konfigurasi ini memudahkan pembaca mencari konten dengan topik yang sama.
Sebagai contoh, kalau Anda punya blog tentang digital marketing, Anda bisa mengurutkan postingan berdasarkan kategori berikut:
- Media sosial
- Email marketing
- Optimasi mesin pencari
- Blogging
Anda juga bisa menggunakan tag untuk mengategorikan berbagai jenis postingan WordPress, seperti:
- Tutorial
- Tips dan trik
- Ulasan produk
Untuk mengatur postingan saat membuat konten, buka Posts (Pos) → Categories (Kategori) atau Tag. Di sini, buat kategori, subkategori, dan tag. Setelah itu, Anda bisa dengan mudah menambahkan kategori dan tag saat membuat postingan baru.

Postingan juga bisa dikategorikan berdasarkan penulis sehingga pembaca bisa melihat postingan lain dari penulis tertentu.
Sebaiknya, tetapkan kategori, tag, dan penulis sebelum Anda mengklik Publish (Terbitkan). Dengan demikian, struktur semua postingan Anda bisa lebih konsisten.
Template
Saat menginstal tema WordPress, Anda biasanya akan mendapatkan satu paket template untuk halaman-halaman utama website, seperti:
- Homepage
- Tentang
- Halaman arsip
- Halaman blog
- 404
- Kontak
- Kebijakan privasi
- Template halaman umum
Template tersebut merupakan halaman siap pakai yang bisa Anda edit lebih lanjut untuk menyertakan informasi Anda atau untuk membuat halaman lain. Misalnya, Anda bisa menggunakan template halaman umum untuk membuat landing page bagi sebuah produk.
Kalau menggunakan tema berbasis blok, akses template dari Editor Website WordPress. Arahkan ke Appearance (Tampilan) → Editor → Templates. Klik template mana pun untuk menyesuaikannya dengan blok.

Sebagai contoh, Anda bisa mempersonalisasi halaman 404 dengan logo perusahaan dan pesan lucu.
Sementara itu, sebagian besar tema hanya menyertakan satu template untuk postingan. Untungnya beberapa tema memungkinkan Anda mengedit template tersebut agar lebih sesuai dengan kebutuhan Anda.
Beberapa tema juga menyediakan format postingan dan jenis postingan khusus. Misalnya, tema portofolio biasanya menyertakan format postingan galeri dan video.
Interaktivitas
Terakhir, mari lihat perbandingan halaman dan postingan WordPress terkait interaktivitas, yaitu fitur-fitur yang memungkinkan pengunjung berinteraksi dengan konten website Anda.
Sebagai contoh, postingan WordPress biasanya memiliki fitur komentar yang diaktifkan secara default. Dengan demikian, pembaca bisa mengajukan pertanyaan atau memulai diskusi terkait topik artikel Anda.

Anda bisa menginstal plugin komentar untuk menyediakan lebih banyak opsi bagi pembaca. Misalnya, beberapa plugin WordPress memungkinkan Anda mengaktifkan komentar dari akun Facebook.
Berbeda dengan postingan, halaman WordPress tidak memiliki kolom komentar. Namun, halaman bisa memfasilitasi interaksi melalui cara lain, misalnya dengan CTA yang mengajak pengunjung untuk mendaftar newsletter atau meminta informasi harga layanan.

Halaman juga bisa menampilkan formulir kontak, jajak pendapat, survei, RSS feed, dan konten website interaktif lainnya.
Contoh penggunaan post vs page di WordPress
Setelah Anda memahami perbedaan post dan page WordPress, mari pelajari contoh penggunaan yang tepat untuk keduanya.
Kapan sebaiknya menggunakan postingan WordPress?
Kalau Anda baru saja membuat blog, kemungkinan besar Anda akan lebih sering membuat postingan daripada halaman.
Sementara kalau punya website toko online atau portofolio, Anda bisa menggunakan postingan untuk menambahkan konten baru agar website Anda selalu up-to-date. Misalnya, buat postingan untuk berbagi informasi terbaru tentang pekerjaan Anda dan mengarahkan lebih banyak traffic dari mesin pencari.
Beberapa contoh umum lainnya untuk menggunakan postingan WordPress termasuk:
- Artikel opini dan berita bisnis
- Panduan dan tutorial
- Ulasan dan rekomendasi produk
- Rekomendasi hadiah musiman
- Tips dan trik
- Refleksi pribadi
Anda bisa menggunakan postingan untuk semua jenis artikel. Apabila punya blog traveling, postingan Anda bisa mencakup rekomendasi tempat wisata, itinerary, daftar barang bawaan, dan tips keselamatan. Untuk website agensi kreatif, manfaatkan postingan untuk berbagi tips tentang desain web, berbagi inspirasi branding, dan membantu pembaca mengatasi masalah di websitenya.
WordPress juga memiliki fitur sticky post yang memungkinkan Anda menyematkan artikel ke bagian atas feed agar lebih mudah dilihat. Gunakan fitur ini untuk menampilkan postingan terbaru atau artikel utama di website Anda.
Selain itu, Anda bisa menambahkan postingan blog ke halaman tertentu di WordPress. Hal ini memastikan konten blog Anda tertata dengan baik dan mudah diakses, yang pada akhirnya akan membantu meningkatkan pengalaman pengguna.
Kapan sebaiknya menggunakan halaman WordPress?
Setiap website WordPress membutuhkan setidaknya satu halaman, yaitu homepage (beranda). Anda juga perlu membuat halaman untuk informasi penting tentang bisnis atau proyek Anda. Beberapa contoh halaman WordPress yang umum ditambahkan antara lain:
- Tentang kami
- Blog
- Kontak
- Layanan
- Portofolio
- Ulasan
Intinya, setiap konten statis yang sifatnya penting harus diletakkan di halaman, bukan postingan. Contohnya kalau Anda menjual produk tertentu, cantumkan detail tentang produk tersebut di sebuah halaman, lalu tambahkan ke menu website agar mudah diakses. Demikian pula kalau Anda menjual aplikasi, buat halaman produk yang berisi informasi tentang fitur dan harganya.
Kesimpulan
Post dan page adalah dua jenis konten utama di WordPress yang memiliki tujuan berbeda.
Page sering digunakan untuk konten yang jarang diupdate, seperti sejarah perusahaan, profil tim, layanan, produk, dan informasi kontak. Sementara itu, post memiliki tanggal publikasi, yang lebih cocok untuk konten dengan keterangan waktu seperti tutorial, berita terbaru, dan ulasan produk.
Keduanya membantu mendorong interaksi pengguna dengan cara yang berbeda. Post biasanya mendorong pembaca untuk memberikan komentar, sementara page biasanya bersifat statis dan berisi formulir kontak atau CTA yang mengajak pengunjung untuk berlangganan newsletter atau menghubungi pemilik website.
Ingat, apa pun jenis website Anda, manfaatkan post dan page untuk menyajikan konten yang unik dan menarik bagi audiens Anda. Terima kasih sudah membaca artikel ini!
Tanya jawab (FAQ) post vs page di WordPress
Bisakah mengubah page WordPress menjadi post?
Secara default, WordPress tidak mengizinkan Anda mengonversi page menjadi post. Anda harus menyalin konten di halaman, lalu menempelkannya ke dalam postingan blog. Untuk melakukannya secara massal, instal plugin Post Type Switcher.
Apakah post lebih bagus untuk SEO daripada page?
Post biasanya digunakan untuk menerbitkan artikel terbaru dan informatif sehingga bisa membantu mengarahkan lebih banyak traffic organik ke website WordPress Anda. Dari perspektif SEO, post dengan konten yang berkualitas dan kata kunci yang relevan kemungkinan besar akan mendapat peringkat lebih tinggi di mesin pencari daripada page dengan sedikit teks.
Berapa jumlah maksimal post dan page yang bisa dibuat di WordPress?
Anda bisa membuat post dan page di WordPress sebanyak yang Anda inginkan. Namun, pastikan untuk mengatur konten dengan baik agar pengunjung bisa mengakses website Anda dengan mudah. Misalnya, buat halaman turunan dan halaman utama serta kelompokkan post dengan kategori dan tag.